Saya memang hobi membaca buku. Awal mula-nya sih mungkin sejak akhir kelas 6 SD, pada saat itu saya sudah suka membaca komik-komik, majalah, dan novel-novel, meskipun waktu itu saya lebih prefer ke komik.
Komik-komik yang saya baca-pun bervariasi, ada yang action, drama, komedi, sampai komik cantik(kocan/komik romance). Dulu karna masih bocah, dan uang di kantong belum bisa mencukupi untuk beli buku alias komik sendiri, saya sampai merengek-rengek minta di belikan komik, kalau di kasih ya syukur, tapi kalau ngak ya sudah. Bahkan saya sampai dapat motivasi buat mengumpulkan uang, hanya untuk membeli komik.
Berbagai cara saya tempuh, hanya untuk mendapat segenggam uang yang tak seberapa jumlah-nya. Mulai dari menabung uang jajan untuk di sekolah, sampai nyanyi-nyayi sendiri di depan orangtua, sambil berlagak seperti pengamen kecil keren yang menyanyi untuk sebuah buku komik.
Menjelang SMP, saya mulai pindah jalur dari menyukai komik jadi menyukai buku novel. Buku-buku novel pertama yang saya baca sih, memang bukan novel juga, tapi pantas disebut novel, karna rata-rata lebih dari 100 halaman. Karangan novel yang pertama kali saya baca, adalah karangan Enid Blyton. Seri pertama yang saya baca adalah seri 'Lima sekawan' atau dalam bahasa inggris disebut 'Famous Five'.
Ketemu buku-nya di Gramedia Pondok Gede, yang memang baru buka, dan bikin saya dan seluruh warga Pondok Gede(lebay bgt-_-) ingin mendatangi-nya(maklum pertama kali gramed buka cabang di daerah sini). Bela-belain beli seri itu karna baca sinopsis-nya yang katanya menegangkan dan sangat fun and really adventure. Salah-nya saya, saya malah baca dari buku yang nomor 7 tentang 'Kereta Api Hantu', tapi tetep kok ceritanya bagi saya nyambung-nyambung saja, walaupun baca-nya tak sesuai urutan:).
Selang membaca novel-novel karangan Enid Blyton, saya jadi suka novel-novel lain, seperti teenlit, fantasy, dll. NOvel yang dulu-nya lagi yahud itu adalah novel-nya Stephenie Meyer, yap itu adalah novel Twilight(mulai deh jadi fans-nya vampir2 yang cool2 ini':)
Setelah selesai baca seri Twilight Saga, yang terdiri dari 4 buku tebel-teubel banget(sampe mata rasanya berat minta ampun-__-'), saya mulai mencari novel2 bergenre fantasy lain-nya.
Cari sana-sini, akhir-nya ketemu sama buku-nya tante Cassandra Clare, dengan judul City of Bones(dari seri The Mortal Instruments) Baru baca 3 buku seri-nya yang boleh saya bilang sangat2 tebeul-tebeul(2 baca terjemahan-nya+1 di ebook) kebayang kan gimana rasanya mata saya yang perih, karna kelamaan duduk di depan monitor komputer, sangat terasa juga rasa ngantuk yang terus membayang pas baca di buku.
Setelah selesai baca seri itu tau-tau muncul lagi seri The Mortal Instruments yang ke 4(jiah saya yg sudah sangat gatal menyelesaikan buku dari seri itu pun jd tambah kecewa plus senang tentunya). Alasan-nya gampang saja, saya suka menyelesaikan tantangan baca buku, rasa melihat buku teronggok saja sudah membuat tangan saya gatal ingin membaca hlm demi hlm-nya.
Sekarang ini makin banyak berseliweran novel bergenre fantasy, malah yang bikin lucu, ada beberapa novel yang dari nowhere, tiba2 jadi happening banget. Malah bakal direncanain bakal di buat film-nya.
Saya-pun harus mengelus dada, karna melihat semua itu. Saya adalah orang yang mempunyai semboyan "Book is my Passion" so, setiap ada budjet yang memadai, dan buku yang di-inginkan memang sudah berseliweran di depan mata. Saya dengan nekat langsung membeli-nya.
Jaman sekarang baca buku juga tidak harus di buku, karna ada juga ebook, saya-pun yang tergila-gila ama buku, sibuk mencari information tentang ebook and bla-bla-bla-nya. Memang suka dengan buku juga ternyata menguras kantong. Sampai saya bela-belain kelaperan, hanya untuk sebuah buku, yang untuk saya di-baca beberapa jam saja habis.
Memang ada harga ada mutu, saya pun harus mengakui-nya, semakin banyak belanja buku, semakin banyak juga pengeluaran yang ada. Siap2 dapet omelan plus2, karna menghambur-hamburkan uang seenak-nya. hehe:P
salam saya yang memang Book Lovers dari sana-nya^_^
